Kekuatan armada Angkatan Laut Indonesia bakal semakin tangguh. Juni mendatang, dua kapal selam jenis Chang-Bogo yang dipesan dari Korea Selatan akan dikirimkan. Kapal yang rencananya diberi nama KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadedali 404 itu bakal memperkuat Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang berpusat di Surabaya.
’’Saat ini yang punya fasilitas markas kapal selam baru Koarmatim. Maka, kapal baru itu nanti juga akan bermarkas di sana,’’ jelas Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksda Achmad Taufiqoerrochman.
KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadedali 404 dibuat oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Seharusnya selesai Maret lalu. Namun, karena beberapa hal, kapal baru dikirimkan Juni. Saat ini dua kapal bertenaga diesel tersebut sudah meninggalkan galangan DSME untuk menjalani serangkaian uji di perairan Korea Selatan.
Sebenarnya, ada tiga kapal selam yang dipesan Indonesia. Satu lagi adalah KRI Alugoro 405. Kapal itu saat ini masih berada dalam perencanaan produksi.
Taufiq menjelaskan, mundurnya pengiriman KRI Nagapasa dan KRI Ardadedali disebabkan penyelesaian yang harus bersamaan. KRI Nagapasa harus menunggu selesainya konstruksi KRI Ardadedali untuk memulai uji coba. ’’Kalau satu diuji, satunya juga harus menemani,’’ ucapnya.
Ke depan, TNI Angkatan Laut akan menambah markas kapal selam. Dengan demikian, kapal selam tidak hanya bermarkas di Surabaya. Yang paling berpotensi untuk menjadi pangkalan kapal selam adalah Teluk Terate, Lampung. Tanah di lokasi teluk juga sudah merupakan aset milik TNI-AL. ’’Rencananya sudah lama, sejak zaman Presiden Soeharto,’’ ujarnya.
Saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam kelas U-209 buatan Jerman. Yaitu, KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Setelah kedatangan kelas Bogo, dua kapal era Perang Dunia II itu akan tetap dioperasikan.
Sementara itu, Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmatim Kolonel Indra Agus Wijaya mengatakan, markas satuan kapal selam sudah mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk kedatangan tiga kapal selam Chang-Bogo. ’’Dermaganya sudah siap untuk tiga kapal. Berdampingan dengan dermaga yang ditempati Cakra dan Nanggala,’’ ujarnya.
Selain itu, saat ini prajurit TNI-AL dari satuan kapal selam sudah melakoni serangkaian pelatihan di beberapa negara seperti Jerman, Spanyol, dan Norwegia. Kru kapal pertama, KRI Nagapasa, juga sudah berangkat ke Korea Selatan untuk latihan operasional sejak beberapa bulan lalu. ’’Satu kapal nanti diawaki oleh 40 orang,’’ katanya.
Photo : KRI Nagapasa 403 (oriuploader)
Sumber : Koran Jawa Pos terbit tanggal 25 April 2017
Editor : (D.E.S)
semoga torpedonya cepat dibeli.
LikeLike
pengen berbagi tapi pasti kena jitak rasa MOAB, hadehhh,
LikeLike
Ntar Klau Gk Mau Bagi Infonya Saya Jitak Rasa FOAB loh Bung Dian… 😆
#Only Kidding…
LikeLike
hehehe,,
LikeLike
Hihihi… Molornya Lama Banget Kontrak Dari Tahun 2011 Tapi Pengiriman Di Tahun 2017… Seharusnya Dari Tahun 2014 Changbogo Pertama TNI AL Sudah Datang… 😦
LikeLike
desain nagapasa class baru selesai akhir tahun 2013, makanya lama.
LikeLike
ini mau dibawa perang yaa?
LikeLike
jangan lah, masa ikut perang negara lain,
LikeLike
Hehe…kirain td gtu mas.
LikeLike
Bayarnya juga ngincrit kok mau minta cepet oom
LikeLike
Apakah benar Type 209 yg tlh dimiliki TNI AL itu era PD II? Kalau gk salah kasel itu produksi pasca PD II (thn 70an), mohon konfirmasinya
LikeLike
Jhon@ Kasel 209 kita itu Kasel baru bung ,buatan thn 80-an
LikeLike
lebih baik lagi bila di kawasan natuna dibangun pangkalan kapal selam.mengingat Chino mengoprasikan kapal selam mereka di laut natuna(chino selatan)yg berjumlah setengah dari jumlah total kapal selam mereka
LikeLike